Rekayasa perangkat lunak adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari
siklus suatu perangkat lunak satu yang lebih di kenal dengan istilah
Software. Materi ini biasanya sudah sangat fimiliar untuk mahasiswa ilmu
komputer terutama jurusan SI dan TI. Materi perkuliahan mengenai RPL
ini telah saya bawakan di beberapa Universitas, sebagai dosen ilmu
komputer tentu RPL merupakan suatu bidang ilmu yang sangat dinamis dan
menarik untuk di Ikuti. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini mungkin
belum menyadari betapa pentingnya memahami proses dan apa tujuan dari
pembelajaran rekayasa perangkat lunak ini.
Apa Itu Rekayasa Perangkat lunak
Mungkin pertanyaan basic bagi setiap mahasiswa yang pertama adalah : Apa itu rekayasa perangkat lunak ? bagi yang belum memiliki pengalaman profesional sebagai software developer, systems analyst, dan bidang sejenis memang penting memahami terlebih dahulu mengenai RPL ini. Setidaknya ada beberapa pertanyaan yang dapat menggambarkan apa itu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).- Bagaimana suatu software/perangkat lunak di buat?
- Bagaimana mengatur sumber daya/orang dalam pembuatan perangkat lunak?
- Apa tahapan yang harus dilakukan dalam pembuatan perangkat lunak atau software?
- Bagaimana memastikan budget dalam pembuatan software agar tidak membengkak?
- Bagaimana memastikan software dibuat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan?
- Bagaimana memastikan scope software dibuat tidak diluar yang telah dijanjikan, dan bagaimana jika ingin menghandle jika ada perubahan ditengah proses pengembangan software tersebut?
Tujuan dan Fungsi Rekayasa Perangkat Lunak
Tujuan dan fungsi rekayasa perangkat lunak yang paling pentig dapat dibagi menjadi 3 yaitu, ON TIME, ON TRACK, ON BUDGET.- On Time, Tujuan dalam mempelajari berbagai metodologi RPL ini adalah on time yang artinya perangkat lunak yang dikembangkan harus sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
- On Track, artinya perangkat lunak yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan nantinya untuk user atau pengguna dan dapat mendukung proses bisnis yang dihandle sistem.
- On Budget, artinya proyek yang dibuat harus sesuai dengan budget yang telah dianggarkan.
Metodologi Rekayasa Perangkat Lunak
Ada beberapa metodologi rekayasa perangkat lunak yang dikenal dalam industri pengembangan software, metodologi ini tidak ada hubungannya dengan bahasa pemrograman komputer yang digunakan. Berikut adalah daftar metodologi yang dapat dipertimbangkan dalam melakukan rekayasa perangkat lunak.Software development life cycle (SDLC)
- Waterfall
- Spiral
- Incremental
- Prototyping
- Rapid application development (RAD)
- Scrum
- Extreme programming
- Adaptive software development (ASD)
- Dynamic system development method (DSDM)
Pertanyaan Seputar RPL
Beberapa mahasiswa mungkin sering bertanya mengenai hal hal yang belum mereka ketahui mengenai RPL dan mungkin beberapa di antaranya menganggap penggunaan metodologi dalam Rekayasa perangkat lunak hanya menghabiskan waktu dan biaya.- Kapan kita perlu menggunakan metodologi ? Ketika anda ingin mengembangkan sistem informasi atau perangkat lunak yang terstrukturisasi dan terdokumentasi dengan baik. Selain itu ketika ada banyak stakeholder yang terlibat, anda perlu menggunakan metodologi RPL
- Saya, tidak pernah menggunakan metodologi, intinya saya langsung coding? Sebesar apa program atau aplikasi yang dibuat? kalau untuk aplikasi perhitungan “a+b+c” memang tidak perlu.
- RPL hanya teori, di praktek tidak pernah di jalankan ? Untuk pembuatan software kecil atau personal memang dapat dilakukan secara otodidak, tapi jika sudah bicara enterprise, hal ini mutlak digunakan.
- RPL untuk sistem yang besar saja ? Tidak, seperti point pertama, ketika ada banyak stakeholder yang terlibat, maka RPL sangat dibutuhkan.
Stakeholder Yang Terlibat
Jika kita membicarakan suatu rekayasa perangkat lunak dan proses pengembangan suatu sistem dan software maka kita setidaknya mengenal ada banyak stakeholder yang akan dilibatkan. Berikut adalah beberapa stakeholder yang berpengaruh dalam sebuah Rekayasa Perangkat Lunak.- Users, ini merupakan pengguna sistem atau software yang dibuat.
- Project Team, yang dapat berasal dari konsumen (perusahaan pengguna sistem) yang mencakup sub devisi bisnis atau IT perusahaan tersebut.
- Pengembang, ini dapat berupa perusahaan atau tim yang didalamnya terdapat PM (project manager), sistem analis, programmer, DBA, Business Analyst, dan Architecture serta spesialis jaringan.
- Steering Committee, merupakan gabungan antara pihak pengembang dan pihak pengguna yang dipercaya sebagai pengambil keputusan strategis jika tidak dapat diselesaikan oleh level di bawahnya.
Terimakasih, informasi dan referensi nya sangat bermanfaat. Semoga sukses selalu
ReplyDeleteMy blog
terimakasin untuk informasinya.
ReplyDeletehttp://bit.ly/2GUfHrc
Assalamualaikum gan boleh izin copas ke blog saya buat tugas sekolah
ReplyDelete